Sejarah dan Perkembangan Desa Sosok
Desa Sosok secara historis diresmikan pada bulan Maret 1987 berdasarkan Peraturan Daerah No. 123/Pem/Sanggau/2006. Desa ini terbentuk dari penggabungan beberapa kampung yang berada dalam wilayah administrasi Desa Sosok saat dilakukan pemekaran desa. Pembentukan ini kemudian disetujui oleh pihak Kecamatan dan resmilah Desa Sosok.
Lokasi dan Demografi
Desa Sosok berjarak sekitar 32 km dari kecamatan terdekat. Mayoritas penduduk Desa Sosok berasal dari suku Dayak dan kebanyakan menganut agama Kristen Katolik.
Asal Usul dan Kepemimpinan Awal
Pada tahun 1987, Desa Sosok terdiri dari empat kampung, masing-masing dipimpin oleh seorang kepala kampung:
1. Kampung Sosok I dipimpin oleh Bapak Akun.
2. Kampung Sosok II dipimpin oleh Bapak Taharudin.
3. Kampung Dangku dipimpin oleh Bapak Antonius Kadir.
Ketiga kepala kampung tersebut kemudian membentuk sebuah desa dengan nama Sosok. Pada saat itu, Bapak Antonius Kadir ditunjuk sebagai kepala desa pertama, yang menjabat dari tahun 1987 hingga 1998.
Struktur Administrasi Desa
Dengan perkembangan zaman dan berdasarkan hasil pemetaan pemerintah, Desa Sosok kini terdiri dari delapan dusun, yaitu:
1. Dusun Sosok I
2. Dusun Sosok II
3. Dusun Barage
4. Dusun Perayan Dangku
5. Dusun Dangku
6. Dusun Moling
7. Dusun Tahan
8. Dusun Tabat
Desa Sosok terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman, tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional dan kebersamaan yang kuat di antara warganya. Sebagai desa yang mayoritas penduduknya adalah suku Dayak dan beragama Kristen Katolik, Desa Sosok memiliki kekayaan budaya yang unik dan kuat yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari mereka.