
Desa Sosok, Senin, 28 April 2025. Dalam menjalankan roda pemerintahan desa, kepemimpinan yang efektif menjadi kunci utama untuk menciptakan tata kelola yang tertib, produktif, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat. Salah satu sosok pemimpin yang berhasil mewujudkan prinsip tersebut adalah Bapak Petrus Swandi, SE, Kepala Desa Sosok.
Sudah dua periode beliau mengemban amanah sebagai Kepala Desa, dan sepanjang perjalanan kepemimpinannya, Bapak Petrus Swandi konsisten menerapkan prinsip manajemen yang sederhana namun sangat penting: “Right Man on The Right Place” — menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat.
Petrus Swandi, SE adalah sosok pemimpin yang dikenal dekat dengan masyarakat dan penuh dedikasi dalam membangun Desa Sosok, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Beliau lahir pada 24 Juli 1978 di Dusun Tonggong, Desa Menyabo, dan sejak muda telah menunjukkan ketertarikan dalam dunia sosial dan pemerintahan desa.

Berbekal pendidikan formal hingga jenjang perguruan tinggi di Universitas AKI Semarang dengan program studi Manajemen, Petrus meniti karier dari bawah sebagai pengurus koperasi dan staf desa, hingga akhirnya dipercaya oleh masyarakat untuk menjabat sebagai Kepala Desa Sosok selama dua periode, yaitu 2013–2019 dan 2021–2026.
Dengan semboyan “Desa Sosok adalah Rumah Kita”, beliau bertekad membawa desanya menjadi mandiri dan sejahtera. Di tengah kemajemukan penduduk Desa Sosok yang mencapai hampir 10.000 jiwa dengan latar belakang suku dan agama yang beragam, ia yakin bahwa persatuan dan gotong royong adalah kunci kemajuan desa.

Visi dan Misi Kepemimpinan
Visi yang diusungnya adalah “Desa Sosok Rumah Kita, Mandiri dan Sejahtera”. Ia memaknai desa sebagai tempat yang harus dijaga dan dihargai, menjadi pusat kemandirian dan kemakmuran masyarakatnya.
Adapun misi utamanya meliputi:
- Profesionalisasi administrasi dan pelayanan publik
- Peningkatan perekonomian dan pendapatan asli desa
- Pembangunan infrastruktur desa yang merata
- Dukungan terhadap pemekaran desa
- Mewujudkan kehidupan sosial yang aman, adil, dan beradab.
Kepemimpinan Petrus Swandi, SE tidak hanya dibangun di atas program kerja, namun juga keteladanan dan semangat pelayanan terhadap masyarakat. Ia adalah contoh nyata pemimpin desa yang menjadikan desa bukan sekadar wilayah administratif, tetapi rumah bagi semua warganya.

Keterangan | Isi |
---|---|
Nama | Petrus Swandi, SE |
Tempat, Tanggal Lahir | Dusun Tonggong, Desa Menyabo, 24 Juli 1978 |
Agama | Katolik |
Alamat | Dusun Tabat, RT.07, Desa Sosok, Kec. Tayan Hulu, Kab. Sanggau, Kalbar |
Telepon | 0831-2531-1593 |
Pendidikan | 1. SDN 05 Tampik Sosok (1991) 2. SMPN 01 Tayan Hulu (1994) 3. SMK Gempita Senakin (1997) 4. UNAKI Semarang, S1 Manajemen (2012) |
Pengalaman | 1. Pengurus Koperasi TAMINSES (1999–2010). 2. Staf Pemerintah Desa Sosok (2007–2010). 3. Kepala Desa Sosok (2013–2019, 2021–2029) |
Status Perkawinan | Menikah dengan Suini |
Anak | 1. Kamianus Kamin Ariyadi 2. Fitrianus Aleksander 3. Junius Zesar |
Visi | Desa Sosok Rumah Kita, Mandiri dan Sejahtera |
Misi | Profesionalisasi administrasi, peningkatan ekonomi & infrastruktur, keadilan sosial |

Penempatan Staf yang Tepat untuk Pemerintahan yang Kuat
Bapak Petrus meyakini bahwa pemerintahan desa yang efektif hanya dapat tercapai bila setiap staf desa memahami fungsi dan tugas pokoknya masing-masing. Oleh karena itu, dengan penuh kesabaran dan ketelatenan, beliau memberikan pembekalan, penjelasan, dan pendampingan kepada seluruh staf desa. Setiap posisi diisi oleh orang yang memang memiliki kapasitas, kompetensi, dan minat pada bidang tersebut.
Tidak hanya berhenti pada penempatan awal, Bapak Petrus juga membekali staf dengan kemampuan lintas bidang. Hal ini bertujuan agar ketika terjadi rolling jabatan atau delegasi tugas, setiap staf sudah siap dan tidak merasa canggung, baik dalam internal pemerintahan desa maupun ketika berurusan dengan dinas terkait di Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau.
Membangun Pemerintahan Desa yang Adaptif dan Profesional
Di bawah kepemimpinan beliau, Desa Sosok tidak hanya membangun dari sisi infrastruktur, tetapi juga memperkuat fondasi sumber daya manusia. Bapak Petrus Swandi, SE memahami bahwa perubahan zaman dan regulasi menuntut pemerintahan desa yang adaptif, inovatif, dan profesional. Karena itu, beliau terus mendorong peningkatan kapasitas staf melalui pelatihan, koordinasi rutin, serta membangun budaya kerja yang harmonis.
Dengan pendekatan manajemen yang kuat, berbasis kompetensi, dan kepemimpinan yang sabar, Bapak Petrus Swandi, SE telah membuktikan bahwa desa dapat menjadi motor penggerak kemajuan daerah — dimulai dari tatanan internal yang terstruktur dan solid.